Sejak Selasa (31/7) perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XII Tingkat Nasional tahun 2018 sudah dimulai di sejumlah lokasi lomba, terlihat persaingan berlangsung ketat.
Masing-masing kontingen menampilkan aksinya dengan maksimal seperti yang ditunjukkan sang juara bertahan Maluku dengan nomor undian 13 pada kategori Paduan Suara Wanita yang berlangsung di Function Hall Hotel Kapuas Palace, Pontianak. Aplaus yang diberikan penonton pun cukup luar biasa apalagi dengan kehadiran para penggembira turut memeriahkan lomba tersebut.
Begitu pula dengan kategori lainnya yang berlangsung di Hotel Aston, Gereja Kristen Kalimantan Barat, Gereja Mazmur 21 dan Gereja GBI El Shadai, yang dipadati warga masyarakat maupun pendukung kontingen sehingga lomba berlangsung meriah.
Perlombaan dibagi dalam tiga sesi, sesi pertama pukul 09.00 hingga pukul 12.00 untuk nomor urut peserta 1-10 paduan suara pria dan wanita, 1-12 solo anak usia 7 – 9 tahun.
Sesi kedua dimulai setelah istirahat siang pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dan sesi ketiga pada malam pukul 19.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Satu di antara lima Dewan juri dalam lomba Paduan Suara Wanita, Ester Nazareth dalam Pesta Paduan Suara Gerejawi XII menjelaskan, ada empat kategori yang menjadi Penilaian dalam lomba Paduan Suara Wanita yang digelar di Hotel Kapuas Palace Pontianak pada Selasa 31 Juli 2018.
Keempat kategori tersebut ialah intonasi, kualitas suara, kesesuaian dan artistik. “Tentang intonasi apakah fals atau tidak nya, ada keseimbangan suara, kualitas suara apakah teriak, kedap atau tinggi itu kita nilai,” katanya.
Selain itu yang dinilai juga adalah bagaimana mereka membaca nyayian sesuai dengan yang diinginkan, misalnya tempo. “Terakhir adalah Artistik apakah bisa bikin ngantuk atau bikin gairah itu penting sekali. Kalau selama menyanyi bikin orang ngantuk otomatis gak menarik,” kata Ester.